Pertama Kali Makan Mie Aceh dan Ketagihan!

Setelah sebelumnya saya cerita tentang makanan khas Aceh di Rumah Makan Hasan, saya mau intermezzo sedikit mengenai perjalanan setelah makan siang dari tempat tersebut. Di jalan, saya masih bisa ngobrol sambil tertawa saat menuju hotel. Namun, tidak lama saya mendapati pesan singkat melalui Blackberry Messenger yang mengatakan bahwa saudara saya telah tiada. Masih tidak menyangka, ternyata beberapa bulan sebelumnya adalah pertemuan terakhir kami dan beberapa minggu lalu adalah percakapan terakhir via Facebook. Ia meninggal pasca melahirkan anak ketiganya. Saya tidak bisa melihatnya untuk terakhir kalinya karena masih bertugas di Aceh. Hanya bisa mengirimkan doa semoga dilapangkan tempat di sana.

Baiklah, saya sudahi intermezzonya. Kali ini saya masih ingin bercerita seputar kuliner di Aceh. Sesampainya di penginapan, kami beristirahat untuk beberapa jam. Setelah itu, kami pergi keluar untuk menikmati kuliner malam di Banda Aceh. Kami putuskan untuk mencicipi kuliner yang juga salah satu ‘You Must Try It’ di Banda Aceh, yaitu Mie Aceh Razali. Baru parkir mobil saja sudah terlihat ramainya rumah makan tersebut. Bagaimana tidak, Mie Aceh Razali dikenal karena memiliki cita rasa yang khas turun-temurun. Bahkan, teman saya yang asli Aceh sampai cerita bahwa tantenya jika berkunjung ke Aceh selalu membeli bumbu mie Aceh tersebut, lho!

Mie Razali di Peunayong, Banda Aceh
Mie Razali di Peunayong, Banda Aceh

Ternyata kata ‘enak’ yang diungkapkan oleh para food blogger tentang Mie Aceh Razali memang tidak mengada-ngada. Benar-benar enak! Seingat saya, waktu itu saya memesan mie Aceh seafood cumi. Rasanya enak, porsinya lumayan besar dan harganya pun terjangkau! Rasa rempahnya melekat pada bumbu mie Aceh. Tidak heran kalau Mie Aceh Razali tidak pernah sepi pengunjung. Setahu saya, Mie Aceh Razali ini hanya ada dua outlet saja dan hanya ada di Banda Aceh. Waktu itu saya mencicipinya yang berada di Peunayong, Banda Aceh. Selain masakannya yang enak, yang paling penting adalah pelayanannya yang begitu ramah dan cepat.

Mie Razali seafood cumi
Mie Razali seafood cumi

Jujur, ini adalah pertama kalinya saya mencicipi mie Aceh langsung dari Aceh. Sejak mencicipinya, saya jadi suka dengan mie Aceh. Biasanya kalau saya lagi kangen mie Aceh, saya makan di dekat rumah, yaitu di Mie Aceh Cut Putroe Radio Dalam atau di Mie Aceh Jali Jali di terminal Blok M. Soal rasa memang jauh berbeda, tapi lumayanlah untuk mengobati rasa rindu di Tanah Rencong. Berbicara mengenai kuliner khas Aceh memang tidak jauh-jauh dari bumbu rempah dan minyak. Sampai saya berpikir pulang-pulang dari Aceh bisa kolesterol nih karena terlalu menikmati hidangan Aceh. Hehehehe… Tapi, kamu emang benar-benar harus mencicipi kuliner khas daerah yang kamu kunjungi, lho!

Oiya, selain makanannya yang khas, Aceh juga dikenal sebagai kota seribu jenis kopi. Saya akan bercerita sedikit soal kopi Aceh. Tapi, sabar dulu ya! Saya akan membahas soal kopi Aceh pada postingan berikutnya!

Happy reading, all!

 

(Baca juga : Cerita di Kedai Kopi Solong Ulee Kareng)

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.